Sunday, December 2, 2007

Sepucuk Surat Untuk Dosa

Heeem, gw lupa file ini gw dapet dari mana, cuma menurut gw sangat menarik- yang nulis jago banget kayaknya- makanya dengan ijin penulis yang bersangkutan -walau gw lupa gw dapet dimana, tulisannya gw upload di blog gw :

Teruntuk Dosa

Salam kangen
Sebelumnya aku mohon maap…karena setelah kejadian itu aku meninggalkanmu begitu saja, terus terang saat itu aku marah, karena mungkin kalau aku tidak menuruti semua saranmu, kejadiannya tidak akan terjadi…jujur aku menyesal.
Dosa, saat ini aku berada disebrang jauh, aku sedang menyusun siasat untuk mewujudkan cita – cita yang dulu sempat tertunda gara – gara aku terlalu akrab denganmu. Dosa, sudah lama aku ingin mengabarimu, tapi aku sibuk, aku harus bergelut dengan karma…yang berbentuk rintangan yang menghalangi jalanku menuju cita – cita itu, beberapa kali aku terjatuh dalam mengejarnya. Aku harus berjuang keras agar karma itu cepat berlalu. Tapi terus terang pada saat ini aku merasa lelah, sementara cita – cita itu masih sebentuk titik, walau begitu aku tidak ingin bertemu denganmu, aku harap kamu tidak marah.
Dosa bila boleh aku bertanya, saat ini kamu ada dimana ?... dengan siapa ?... ingat pesanku ya ?! kamu jangan pernah dekat – dekat dengan sanak familyku, sahabatku, dan teman – temanku. Aku sarankan kamu untuk jalan – jalan saja kepantai, disana kamu bisa berenang ketengah laut, kamu bisa bermain dengan ikan – ikan kecil, tapi jangan kamu racuni airnya, kasihan para nelayan.
Dosa, disini aku sempat bertemu dengan keponakanmu dan adik – adikmu, kami sempat bercanda, tapi kemudian aku mengusirnya, karena candanya keterlaluan, hingga aku banyak menghamburkan uang. Ibumu juga sempat singgah kekontrakan , beliau mengajak aku pulang…tapi aku tolak, karena aku belum mau mati., setelah itu bapakmu menelpon aku, beliau mengundang aku makan malam disebuah pasar, disaat ramai pertukaran uang, tapi aku menolaknya juga, karena aku tidak mau masuk penjara, apalagi sebelumnya harus dihajar massa.
Dosa, terus terang, aku menyuratimu saat ini karena aku kangen, aku kesepian, aku rindu pelukan dan ciuman hangat seorang perempuan. Terus terang , tampa kamu, tak ada seorang wanitapun yang mau aku dekati. Kata – kata rayuanku tersekat.
Dosa, aku masih mengingat kenangan manis bersamamu. Ya…sejak aku bersahabat denganmu, aku merasa seperti Arjuna, mudah sekali rasanya mendapatkan wanita. Tapi kini aku sadar kalau semua kemudahan yang aku dapatkan saat itu, adalah sebuah cobaan, dan kini aku menyebutnya sebagai musibah.
Dosa, saat ini aku selalu tertawa, bersedih, bahkan menangis, bila mengingat saat kita bersama dulu. Kamu masih ingatkan, saat aku menjalin cinta pertamaku, dengan seorang gadis desa ?... karena saran – saran darimu, akhirnya hilang keperjakaanku...ya saat itu malam, hujan, aku kedinginan, saat kamu menertawakan aku, lalu kamu menyarankan aku untuk mengundang kekasihku “ sekedar menghangatkan tubuh ! “ katamu. padahal saat itu aku tahu, secangkir wedang Jahe juga bisa hangatkan tubuh. Tapi karena kamu mencemoohkan aku sebagai lelaki bodoh, perasaanku jadi terusik, dan akhirnya aku menuruti saranmu.
Aku bahkan masih mengingat kata – kata penolakan dari kekasihku
“ kamu sinting apa ?...inikan sudah malam ! “
menurutku alasannya sangat masuk diakal. Dan aku sebenarnya sudah merasa cukup, tapi lagi – lagi kamu mengejek aku dengan sebutan lelaki bodoh, hingga sekali lagi aku ikuti saranmu,
“ ya udah kalau kamu tidak mau, kita putus saja ! “dan akhirnya dengan terpaksa kekasihku mau menuruti permintaanku.
Saat didepan rumahku, sebenarnya aku tidak tega melihat kekasihku bingung.
“ kita mau masuk lewat mana ?...nanti ketahuan ibu kamu ! “
terus terang saat itu aku juga bingung, karena takut ketahuan ibuku, tapi lagi - lagi saranmu.
“ kita lewat jendela saja !? “ kataku mengikuti suara bisikanmu. Dengan terpaksa juga akhirnya kekasihku mengikuti saranku. Aku benar – benar kasihan, saat tubuh bahenol kekasihku dipaksa naik jendela, dan karena itu celana Jeansnya robek, tapi kamu malah tertawa, kamu memang ngak punya perasaan!! lalu Setelah kekasihku berada didalam kamar, aku tahu kamu pura – pura pergi, tapi aku yakin kamu melihat saat aku menciumnya, memeluknya, dan merebahkannya ditempat tidur, dan tebakanku benar…saat aku dan kekasihku sadar untuk tidak meneruskan pergulatan, saat itu kamu datang,
“kamu lelaki bego !!” begitu katamu menyebutku, bukan hanya itu, kamu juga menggoda kekasihku, dengan bisikan , hingga kekasihku berubah jadi Kuda binal, dan aku tak sanggup lagi untuk menahan hasrat gila itu. hingga semua itu terjadi. Setelah itu, terus terang saja aku menyesal, apalagi melihat kekasihku menangis, aku benar – benar merasa bersalah, tapi saat itu kamu malah memujiku.
“ Itu baru namanya lelaki !!!” begitu katamu, hingga aku tersanjung. Setelah itu hampir seminggu tiga kali kekasihku mampir dikamarku, seperti biasa lewat pintu Jendela.
Dosa, mungkin kamu tahu juga, saat kekasihku, tiba – tiba dijodohkan oleh orang tuanya dengan seorang lelaki yang tentu saja lebih baik dari aku. Saat itu aku benar – benar sakit hati, tapi yang aku sesalkan hingga saat ini, kenapa aku tidak berterus terangsaja pada kedua orang tuanya bahwa aku telah menodainya. Itu semua gara – gara kamu !! yang malah menyuruhku untuk membiarkannya menikah dengan lelaki yang tidak ia cintai. Padahal kamu juga tahu ia telah hamil dua bulan.
Tapi akhirnya sakit hatiku terobati, karena dorongan moril darimu aku mendapatkan wanita pengganti, yang lebih agresif dan sangat memperhatikan aku, tapi sayangnya dia sudah punya suami. Dan lagi – lagi kamu menyemangati aku untuk menikmati hidup.
Terus terang, Semenjak dia menjadi kekasihku, aku bahagia. segala kebutuhan hidupku, lahir maupun bathin terpenuhi. Bila diukur, mungkin ukurannya meluap…karena terlalu berlebihan. Namun terus terang, saat itu aku selalu dihantui rasa bersalah, bayangkan saja ! meski suaminya sudah tua, ia begitu giat, berusaha untuk mencukupi kebutuhan hidup istri dan anaknya, gilanya sang istri terus – terusan merasa kekurangan. Padahal setiap ia mendapatkan uang dari suaminya, pasti dipakai untuk mentraktir aku, dan yang lebih gila lagi, ia tidak pernah mau memberikan kepuasan bathin untuk suaminya, bilapun mau, itu tidak ihklas…ia membiarkan sang suami menyetubuhinya, sementara ia hanya diam seperti gedebog pisang. Itu yang ia katakan padaku, tapi aku tidak percaya. Masa Cuma diam seperti gedebog pisang bisa punya anak !?...namun dalam rasa bersalahku, kamu malah tertawa, dan memancingku dengan kata – kata, agar aku cemburu dan marah, lalu setelah itu kamu menyarankan agar aku merayunya supaya berpisah dengan suaminya…tentu saja dia mau, kata – kata yang kamu ajarkan penuh harapan !!! tapi setelah ia berpisah dengan suaminya dan berniat kawin denganku, kamu malah, marah – marah dan memaki aku, lagi – lagi kamu mengatai aku lelaki bodoh! Dan kamu menyuruh aku untuk meninggalkannya, gila!? Saat itu aku jadi meragukan persahabatan kita, aku mulai bertanya – Tanya apa yang kamu inginkan…membuatku bahagia, atau membuatku menderita ?... tapi lagi – lagi kamu menyodorkan kesenangan yang tidak mungkin aku tolak. Entah dari mana, tiba – tiba kamu membawa gadis cantik untukku. Hingga aku percaya, kamu memang sahabat baikku.
Eh Dosa…! Kamu tahu enggak?...gara – gara meninggalkannya, perempuan yang punya anak itu. dua kali mencoba bunuh diri, terus terang saat itu aku kebingungan, eh malah kamu enggak ada ! tahu enggak?...perempuan itu terang – terangan pada semua orang, kalau dia melakukan percobaan bunuh diri itu karena aku, pokoknya perempuan itu membeberkan semua kebusukanku pada semua orang, dan karena itu orang tuaku menyuruh aku pergi jauh, bukan usiran, tapi mereka ingin agar aku memulai hidup yang lebih baik…karena itu aku dititipkan pada familyku yang memang sangat keras dalam mengajarkan ilmu kebaikan, tapi terus terang saat itu aku merasa tersiksa, hingga akhirnya aku kabur.
Didalam pelarian, aku sangat kesepian, hingga akhirnya kuberanikan diri menghubungi kekasihku lewat telpon. Tapi aku heran, kenapa ia bisa datang bersamamu?...terus terang aku sangat marah, tapi setelah kamu mejelaskan, bahwa kamu yang telah merayu kekasihku hingga mau datang, aku jadi berterima kasih ! awalnya kekasihku datang seminggu sekali ketempat pelarianku…aku dan dia sudah melakukan hubungan intim layaknya suami istri…dan ujungnya kekasihku enggan pulang, kami bersama dalam sebuah kontrakan selama tiga bulan, hingga ujungnya, aku melihat foto kekasihku dalam sebuah Koran, yang dikabarakan sebagai orang hilang. Orng tunya bingung dn hmpirmati krena skit memikirknnya. Meskipun kamu menyarankan aku untuk tenang, aku tetap saja gelisah dan ketakutan, hingga akhirnya aku memaksa kekasihku untuk pulang sendirian, padahal aku tahu dia tengah hamil tiga bulan. Akupun sendiri lagi, dan seperti biasa kamu menghilang.
Dosa, seandainya kamu tahu perasaanku saat itu,pasti kamu tidak percaya. Setelah kamu menghilang, ku bagai anak ayam yang kehilangan induknya. Aku tersiksa oleh kesepian, hingga akhirnya aku bertemu dengan temanmu yang Pemabuk, dan aku terjerumus, kehilangan akal dan beberapa kali pingsan, setelah minum bverliter – liter alkohol dan obat – obatan Anjingyang dosisnya tidak teratur. Hidupku kacau, langkahku selalu goyang, bicaraku ngawur, orang mengira aku sudah gila. Hingga klimaksnya aku koma, kata orang over dosis.
Aku diselamatkan oleh tetangga kontrakanku Kardi, tukang Aksesoris dipasar baru. Ia mengobati aku hingga aku mengenal banyak Doa. dia mengajari aku tenang, dan hidupdamai,meski bukan berarti harus dikelilingi wanita. Dan ia juga menasehati aku, agar tidak bergaul dengankamu, dengan teman- temanmu dan dengan saudara – saudaramu. Saat itu aku mengira Kardi orang yng maha sakti. Bayangkan saja, tampa pernah ketemu kamu, dia sudah tahu wujud dan rupamu, bahkan ia juga mengenal teman – temanmu, dan saudara – saudaramu.padahal dulu aku mengira kamu adalah mahluk yang super sakti. Tapi hanya dengan Doa dan memejamkan mata Kardi mampu melawan seratus lebih teman – temanmu hingga mereka kocar – kacir. Hebat ! Dan karena itu aku menjadi pengikut setianya, meski ia selalu melarangku menyentuh perempuan.
Semenjak bersama Kardi, aku jadi rajin mandi, rajin cuci muka,kulitku yang kotor dan hitampun berubah jadi agak putih dan bersih. Kardi mengajarkan aku bagaimana supaya hati menjadi tenang, ajarannya sangat jauh berbeda dengan yang kamu pernah ajarkan. Dan lebih mudah dengan cara – cara yang diajarkan Kardi, dripada yang diajarkan kamu, yang selalu menyuruhku bersetubuh untuk mendapatkan ketenangan, padahal caranya sangat sulit dan penuh ketakutan, dan itupun harus sembunyi – sembunyi.
Tapi Kardi hanya menyuruhku cuci muka, cuci tangan, dan cuci kaki, Kardi menyebutnya Wudhlu. Setelah itu aku terang – terangan, tampa rasa takut, mencari sebentuk ketenangan itu. Kadang Kardi membawaku ke Mesjid,kadang kami melakukannya di rumah, kadang juga Dipasar, pokoknya mudah dan tampa dihantui rasa takut. Setelah itu aku benar – benar merasakan ketenangan, tidak seperti yang kamu ajarkan, yang pasti akhirnya bukan ketenangan yang aku dapatkan tapi malah ketakutan. aku ketakutan wanitanya Hamil.
Enam bulan aku bersahabat dengan Kurdi, bahkan untuk makan aku tidak mengemis lagi. Aku bantuin kardi jual aksesoris di pasar baru. Hingga akhirnya Kardi mempercayi aku untuk jualan sendiri, dengan bantuan modal darinya. Hidupku benar – benar tenang.
Saat itu aku tengah membereskan daganganku, aku benar – benar kaget. Kekasihku datang bersama kedua orang tuanya. Aku melihat perutnya sudah membuncit. Aku ketakutan, dan tadinya aku ingin berlari, tapi tiba – tiba Kardi datang dan menyergapku, lalu menyuruhku tenang. Saat itu bukan kekasihku yang pertama memeluk aku, tapi ibunya. Beliau menangis, aku risih karena saat itu, pasar lagi ramai – ramainya. Tapi Kardi seakan tahu perasaanku, lalu ia mengajak kami kekontrakan. Dikontrakan sang ibu lagi – lagi menangis, sementara bapaknya yang aku bayangkan akan menghajarku, beliau hanya tertunduk, sesekali kulihat matanya berkaca – kaca. Dan Kardi terus mengusap – usap punggungku dengan telapak tangannya, aku merasakan ketenangan, sekaligus getir melihat kesedihan kedua orang tua kekasihku. Lalu semua harapan orang tuanya tercurah disana,intinya aku dimintai tanggung jawab. Dengan senyum bijaksana Kardi menasehati aku agar menyetujuinya karena menurutnya, itu adalah salah satu jalan menuju ketenangan yang lebih sempurna. Dan aku tidak bisa membantah, sekaligus teriming – iming oleh nasehat kardi yang menyejukan.
Dua bulan kami menikah, lalu anak kami lahir. Aku sempat ingin kabur, karena meskipun diam – diam, aku tahu para tetangga santar membicarakan aib kami. Untung saat itu Kardi datang dan kembali menenangkan aku. Dia juga menerangkan bahwa semua itu akan terjadi dan harus diterima dengan ihklas, karena semua itu terjadi karena kesalahanku juga. Dan keterangan itu membuat aku tenang. Selanjutnya seiring waktu semua berubah, kasak – kusuk tetangga perlahan – lahan hilang. Dan kami hidup bahagia, aku berinama anakku Yusuf, aku berharap, dia dicintai semua orang dan tahan godaan, seperti Nabi Yusuf. AS.
Aku ingin hidup mandiri seperti keluarga lain. Oleh karena itu aku mengajak istri dan anakku pindah rumah ketempat kontrakanku dulu. Dan aku kembali berdagang. Saat itu Anakku berusia dua tahun. Kamu datang, tadinya aku ingin langsung mengusirmu, seperti yang telah dinasehatkan Kardi, tapi akhirnya aku urungkan niat itu, karena aku mengira kamu cuma ingin mengucapkan selamat atas kebahagiaanku, setelah itu kamu akan kembali menghilang. Tapi ternyata aku salah, setelah aku mempersilahkanmu masuk, kamu malah menggoda anakku hingga tak berhenti menangis. Kau juga menggoda istriku, hingga ia kerap manyun saat aku pulang kerumah dengan membawa uang sedikit. Padahal sebelumnya ia tidak pernah begitu. Semenjak kedatangan kamu, keluargaku jadi berantakan, hampir saja aku malas pulang, karena tak tahan melihat kehancuran. Untung Kardi datang menyelamatkan. Aku kembali diberi wejangan. Dan tidak lupa Kardi juga membantu aku mengusirmu. Keluargaku pun kembali utuh.

No comments:

Tentang PTC

Kebanyakan dari kita masih kebingungan dengan istilah PTC (Paid To Click) padahal sudah lama sekali Program ini muncul di dunia cyber in...